
Oleh ; Abdul Hamid. S.Ag
KUA Lore Selatan
Muhasabah, adalah saat-saat terindah dalam hidup sesorang, disaat malam semakin larut, bahkan disaat bangsa kita bahkan sampai dunia dengan istilah pandemi global COVID-19 mewabah saat ini, maka saat inilah waktu yang tepat setiap diri untuk melakukan intropeksi .Maka dengan bermuhasabah, kita akan menemukan jati diri kita, Seakan-akan kita bertanya pada diri kita, Wahai diriku siapakah engkau sebenarnya, wahai diriku engkau akan kemana, amal apa yang telah engkau perbuat, sudah cukupkah bekal menghadap sang pencipta yakni Allah SWT.Ingatlah wahai diriku bahwa engkau telah akan melalui 4 fase kehidupan, Wahai diriku, dalam surat Al-Baqarah ayat 28, Allah SWT berfirman; yang artinya;“Mengapa kamu kafir kepada Allah, padahal kamu tadinya mati, lalu Allah menghidukan kamu, kemudian kamu dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali, kemudian kepadanyalah kamu di kembalikan” Dengan memahami ayat diatas maka mengertilah engkau wahai diriku, bahwa tujuan akhir hidup mu kembali pada sang Khalik Allah SWT. Tetapi ingatlah, jangan pernah paksakan untuk mengenali dirimu, disaat engkau disibukkan dunia , karena engkau akan mudah untuk melupakan segalanya, Wahai diriku, hari demi hari waktu demi waktu, bulan demi bulan engkau berusaha melakukan prestasi amal dihadapan Allah SWT.Maka bersyukur kehadirat-Nya
Kalaulah engkau wahai diriku, diperintahkan untuk melihat dirimu sendiri, melihat masa lalu atau membaca kembali sejarah, maka tujuannya adalah agar kiranya engkau bisa menjadi lebih baik pada masa yang akan datang, agar engkau wahai diriku tidak jatuh pada lubang yang ke dua kalinya. Allah SWT.berfirman mengingatkan engkau wahai diriku, sebagaimana dalam Surat AL-Hasyr ayat 18; yang artinya ; hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk menjadi pelajaran hari esok, dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”
Akhirnya dengan senantiasa bermuhasabah, maka maka engkau wahai diriku akan senantiasa sadar dan diingatkan dengan hari-hari Allah SWT. Karena yang demikian itu sungguh menjadi tanda-tanda bagi orang yang banyak bersabar dan banyak bersyukur. Dan ingatlah bahwa waktu akan terus berjalan dan berlalu, siang berganti siang dan malam berganti malam . Waktu terus berjalan dan engkau akan meninggalkan dunia ini. engkau tidak menyesal atas hilangnya sesuatu, tetapi engkau menyesal atas hari di mana umurmu berkurang dan manakalah amalmu tidak bertambah. Allah ciptakan hari, agar engkau pandai bersyukur. Ingatlah bahwa waktu terus berjalan dan engkau masih diberikan kesempatan untuk hidup . maka syukuri keberadaanmu, syukuri yang ada padamu, sadarilah bahwa engkau adalah mahkluk yang disayang Allah, tetapi kamu tidak melihat disisi lain , engkau terlalu banyak mengeluh, menganggap dirimu benar selamanya, kamu tidak pernah merasa menyakiti orang lain karena rasa egois, lupa saling menyayangi sesama, baik yang dekat maupun yang jauh, tetangga, sahabat, saudara, wahai diriku jangan pernah engkau saling menyakiti, jangan pernah mengeluh dan merasa tidak beruntung, cobalah melihat dirimu pada orang lain, cobalah melihat apa yang engkau punya, maka engkau akan bersyukur. Wahai diriku engkau telah bisa mengenal dirimu . Amiin(renungan )